Terima
Kasih Ayah dan Ibu
Ayah dan ibu adalah sosok yang akan
selalu ada ketika semua orang lain meninggalkan, betapa sangat luar biasa
sosoknya dalam kehidupan. Ayah dan ibu selalu mengingatkan untuk berbuat baik
dan berani menerima kenyataan seburuk apapun. Ayah dan ibu juga tidak pernah
mengharuskan anaknya menjadi seseorang yang sukses ataupun berlimpah materi.
Karena ayah dan ibu hanya ingin anaknya menjadi dirinya sendiri dan tidak hidup
susah. Apa yang ayah dan ibu tanamkan dan katakan tidak pernah satu pun yang
bermaksud menjadikan suatu kegagalan bagi hidup ku, karena ayah dan ibu tidak
akan mendidik dan menanamkan keburukan pada anak - anaknya. Lelah pun
tidak pernah dirasa dan diucapkan oleh ayah dan ibu. Bagi ku lelah juga suatu
kata yang hingga kini tidak sama sekali terdengar ditelinga ku.
Aku menyadari bahwa ayah dan ibu adalah malaikat tanpa sayap
dalam hidup ku. Kedua sosok yang tidak pernah berhenti untuk merawat dan
membimbingku. Jujur kini aku menyesal dikala mengingat betapa bodohnya aku pernah
melakukan kesalahan demi kesalahan, hingga membuat kedua malaikat tidak
bersayap ku kecewa dan meneteskan air mata. Aku menyesal, ketika aku kurang
bersyukur tentang apa yang telah diberikan oleh ayah dan ibu. Entah setan apa
yang telah merasuki benak ku hingga membutakan batin ku kepada ayah dan ibu.
Suram rasanya ketika dulu aku berani untuk membantah, bahkan
melawan sosok yang telah merawat dan membesarkan ku. Sosok yang setiap harinya
harus bertarung dengan kejamnya kehidupan. Bahkan rela untuk memberikan segala
hal yang dipunya untuk anak - anaknya. Ayah
dan ibu engkaulah guru yang terbaik, yang tidak pernah mengharapkan balasan
dari anak – anaknya. Serta pekerja terbaik yang bangun lebih awal di pagi hari.
Beruntungnya aku masih
di beri kesempatan oleh sang pencipta untuk memperbaiki diri di saat aku masih
bisa melihat kedua malaikat tidak bersayap ku. Tidak terbayangkan bagaimana
rasanya hidup dengan penyesalan yang mendalam, ketika aku harus kehilangan
keduanya atau pun salah satunya.
Walaupun sekarang aku
masih mempunyai banyak kekurangan dalam diri. Tapi aku berusaha untuk terus
memperbaiki dan patuh kepada ayah dan ibu. Serta menjadi apa yang ayah dan ibu
ingin kan. Karena semakin aku bertambah tua, ayah dan ibu juga akan semakin
menua. Aku tidak ingin membuang waktu ku lagi dalam hidup, hanya untuk menjadi
beban kepada ayah dan ibu. Karena sesungguhnya apa yang menjadi pembungkus
tubuhku, apa yang aku nikmati, darah yang mengalir dalam tubuhku, air
yang menetes dari kelopak mataku, semuanya adalah berkat ayah dan ibu.
Mungkin hanya sebatas
maaf yang bisa aku utarakan kepada ayah dan ibu, atas semua kesalahan ku yang
menyakiti relung hati ayah dan ibu. Aku juga tidak akan pernah bisa mengganti
setiap tetesan keringat yang ayah dan ibu perjuangkan hanya untuku. Namun aku
berjanji untuk terus berusaha menjadi lebih baik kedepannya. Terima kasih ayah
dan ibu atas segala pengorbanan yang ayah dan ibu berikan selama ini, aku tau
dan paham sebanyak apapun harta atau materi yang aku miliki suatu saat nanti
tidak akan pernah cukup untuk membalas kasih sayang ayah dan ibu selama ini.
Wih feature yang satu ini benar-benar tulus ya kak buatnya.. Jadi terharu bacanya :)
BalasHapusBagus kak alfan tulisannya, ngena banget.. Sukses terus yaa!
BalasHapusKita tdk akan tau apa yg di rasakan orang tua sebelum kita jadi orang tua. See U at The Top Alfan
BalasHapus