PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi adalah kemampuan yang dimiliki manusia sejak masih bayi. Akan tetapi, hal ini tidak berarti jika setiap manusia memiliki kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan efektif. Komunikasi yang efektif penting untuk dipelajari karena akan sangat membantu manusia untuk memiliki hubungan yang baik dengan manusia yang lainnya. Maka dari itu berikut adalah uraian tahap – tahap proses komunikasi, antara komunikator dan komunikan.
Menurut buku Communication Skills.Komunikasi Intrapersonal.
Susanto(2014, h. 131) menjelaskan bahwa komunikasi intrapersonal adalah proses pengiriman pesan dalam diri seniri melalui proses pemikiran dalam otak dan diwujudkan dalam bentuk tingkah laku, pola fikir, dan impian. Komunikasi intrapersonal bersifat pribadi setiap personal, Susanto(2014, h. 131) menjelaskan bahwa intropeksi diri, berdiam diri, membuat jurnal, menulis, melamun, bermimpi, mediasi merupakan contoh dari komunikasi intrapersonal.
Komunikasi Interpersonal.
Susanto(2014, h. 131) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang pelakunya berjumlah 2 orang atau lebih dengan berbagi efek umpan balik. Menurut Kevin (dalam Susanto 2014) menganalisa bahwa komunikasi interpersonal sangat penting agar kita menentukan tujuan dan kebahagian sehari – hari yang bersumber dari kolam alam semesta yang berisi ide – ide. Contoh dari komunikasi interpersonal adalah curhat dua sahabat, percekcokan antara pengendara motor dan mobil.
Komunikasi kelompok.
Susanto (2014, h. 131) mengatakan bahwa komunikasi kelompok merupakan komunikasi yang terjadi di antara sejumlah orang (kelompok kecil berjumlah 4-20 orang dan kelompok besar berjumlah 20-5- orang) di dalam sebuah kelompok komunikasi antarbudaya sering terjadi di dalam komunikasi karena oprasi komunikasi antarbudaya di kalangan ingroup maupun dengan outgroup.
Komunikasi organisasi.
Susamto (2014, h. 131) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah komunikasi antarpribadi atau kelompok yang bersifat impersonal yang dilakukan oleh pribadi atau kelompok dalam sebuah organisasi. Jalur komunikasi adalah vertikal, horizontal, dan diagonal. Organisasi bisa disebut sebagai wadah untuk memperkejakan seseorang dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dari yang rendah sampai tinggi.
Berikut gambarannya.
1)KOMUNIKASI SEBAGAI TINDAKAN SATU-ARAH.
• yaitu penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik scr langsung ataupun melalui media.
• Contoh: Pidato
Harold Lasswell
WHO = sumber = pihak yang berinisiatif mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi
Proses encoding = mengubah perasaan atau pikiran ke dalam perangkat verbal
SAYS WHAT = pesan = apa yang dikomunikasikan
Tiga komponen: makna, simbol, dan bentuk/organisasi pesan
IN WHICH CHANNEL = alat atau wahana untuk menyampaikan pesan
TO WHOM = komunikan = penerima pesan
WITH WHAT EFFECT = efek = apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan
Definisi Lasswell ini bersifat linear. Komunikasi dianggap sebagai sebuah proses yang berjalan satu arah dari satu orang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Padahal komunikasi antar manusia tidak sesederhana itu dan faktanya sangat kompleks. Karena itulah satu tahun kemudian definisi Lasswell ini mendapat masukan dari Shannon dan Weaver, yang menambahkan faktor gangguan (noise) dalam proses komunikasi.
2) KOMUNIKASI SEBAGAI INTERAKSI.
• Merupakan konseptualisasi kedua dari komunikasi yang berarti à saling mempengaruhi (mutual influence).
• Komunikasi interaksi meyetarakan komunikasi dengan proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian.
• Unsur yang ditambahkan dari konseptualisasi ini adalah ‘feedback’.
3)KOMUNIKASI SEBAGAI TRANSAKSI.
• Ketika kita mendengarkan orang berbicara, sebenarnya disaat yg sama kita mengirimkan pesan non-verbal kpd pembicara tadi. Contoh: isyarat tangan, ekspresi wajah, nada suara, dsb.
• 2 orang/lebih yang berkomunikasi saling bertanya, berkomentar, menyela, mengangguk, menggeleng, berdehem, mengangkat bahu, isyarat tangan, senyum, tertawa, menatap dsb. Makin banyak orang yg terlibat akan makin rumit transaksi komunikasi yg terjadi.
• Kelebihan konseptualisasi komunikasi sebagai transaksi adalah bahwa komunikasi tsb tidak membatasi kita pada komunikasi yg disengaja atau respon yang dapat diamati.
• Misal: saat dosen mengajar mahasiswa, saat itu pula dosen memperoleh pesan dari mahasiswa.
PENGERTIAN SIMBOL DAN PESAN MENURUT AHLI ILMU KOMUNIKASI SERTA HUBUNGAN KEDUANYA
Tulisan ini membahas beberapa pengertian dan aspek dari simbol dan pesan yang diambil dari beberapa literatur, serta keterkaitan antara keduanya.
1. Pengertian Simbol
Deddy Mulyana (2008) dalam bukunya Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar menyatakan bahwa lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang. Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Misalnya, memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan kepada Negara. Simbol mempunyai beberapa sifat seperti: simbol bersifat sebarang, manasuka, atau sewenang-wenang, simbol pada dasarnya tidak mempunyai makna, manusialah yang member makna pada lambang, simbol itu bervariasi.
Littlejohn (2008, h.154) mengatakan, sebuah simbol adalah “sebuah instrument pemikiran”. Simbol adalah konseptualisasi manusia tentang suatu hal, sebuah simbol ada untuk sesuatu. Simbol digunakan dengan cara yang lebih kompleks dengan membuat seseorang untuk berpikir tentang sesuatu yang terpisah dari kehadirannya. Simbol merupakan inti dari kehidupan manusia dan proses simbolisasi penting juga untuk manusia seperti halnya makan dan tidur.
Sebuah simbol atau kumpulan simbol-simbol bekerja dengan menghubungkan sebuah konsep, ide umum, pola, atau bentuk. Penggunaan simbol pada manusia dirumitkan oleh fakta bahwa tidak ada hubungan langsung antara simbol dan objek sebenarnya. Bahkan, lebih dirumitkan lagi oleh fakta bahwa manusia menggunakan simbol dalam kombinasi.
West & Turner (2010, h.7) menyampaikan pendapat mereka bahwa simbol adalah label atau representasi dari fenomena yang sewenang-wenang. Kata-kata adalah simbol untuk konsep dan suatu hal-misalnya, kata cinta merupakan gagasan cinta; kata kursi merupakan hal yang kita duduk di. Label mungkin ambigu, mungkin baik verbal dan nonverbal, dan dapat terjadi pada tatap muka dan obat- komunikasi diciptakan. Simbol biasanya disepakati dalam suatu kelompok tetapi tidak dapat dipahami di luar kelompok. Dengan cara ini, penggunaannya sering sewenang-wenang.
Fiske (2002, h.48) menyatakan, simbol adalah tanda yang berhubungan dengan objeknya adalah masalah konvensi, kesepakatan, atau aturan. Kata-kata, secara umum, simbol. Palang merah adalah simbol. Nomor adalah simbol-tidak ada alasan mengapa bentuk 2 harus mengacu sepasang objek: hanya dengan konvensi atau aturan dalam budaya kita bahwa hal itu.
Selanjutnya, Griffin (2012, h.41) menyatakan, simbol adalah kata yang sewenang-wenang dan tanda-tanda non verbal yang tidak ada hubungan alami dengan hal-hal yang mereka gambarkan; artinya dipelajari dalam budaya tertentu.
2. Pengertian Pesan
Deddy Mulyana (2008) dalam bukunya Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar menyatakan bahwa pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau non-verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tadi. Pesan mempunyai tiga komponen: makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna dan bentuk atau organisasi pesan. Pesan secara verbal dapat berupa kata-kata kepada orang lain, sedangkan pesan secara non-verbal dapat berupa tindakan atau isyarat anggota tubuh.
3. Hubungan Antara Simbol dan Pesan
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antarmanusia, yang dinyatakan berupa pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Secara umum simbol dan pesan memiliki keterkaitan. Seperangkat simbol dipilih dan disusun sedemikian rupa untuk bias mengirim pesan atau informasi.
Mengenai hubungan tersebut, Marhaeni Fajar (2009) dalam bukunya Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktik menyatakan bahwa salah satu prinsip-prinsip komunikasi yaitu, komunikasi adalah suatu proses simbolik. Proses simbolik yang dimaksud adalah ketika seseorang komunikator berniat menyampaikan suatu pesan kepada komunikan dimana menggunakan dua aspek yaitu pesan dan lambang. Isi pesan umumnya adalah pikiran dan lambang umumnya adalah bahasa. Lambang tersebut sebagai media atau saluran berkomunikasi. Agar lebih efektif dalam menyampaikan pesan, seringkali para komunikator memadukan lambang verbal dan atau lambang non-verbal seperti kegiatan presentasi. Selain menggunakan kata-kata (lambang verbal) juga menggunakan gambar sebagai lambang non-verbal.
Dalam bukunya, Theories of Human Communication, Stephen W. Little John & Karen A. Foss (2008) menyatakan bahwa, Salah satu poin penting dari lima poin dalam penelitian pesan-pesan adalah bahwa penggunaan simbol sangat penting bagi kehidupan manusia. Pesan-pesan sangat penting untuk mengirimkan informasi dan pengaruh. Dari Langer hingga Gadamer, teori-teori dalam bab ini membawa poin ini kembali pulang. Teori-teori semiotika menggunakan tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai cara manusia menggambarkan realitas. Teori bahasa khususnya, menunjukkan bagaimana manusia memanipulasi kode-kode kompleks untuk mengungkapkan dan memahami pengalaman mereka, serta teori-teori komunikasi non-verbal menunjukkan bahwa bahasa dan perilaku bersama-sama menciptakan manusia.
Pentingnya komunikasi bagi kehidupan manusia tidak hanya datang dari fakta bahwa kita menggunakan bahasa untuk menyusun makna. Peneliti seperti Stewart percaya bahwa bahasa dan komunikasi tidak dapat dipisahkan seperti yang dijelaskan oleh Saussure dalam perbedaan langueparole-nya karena komunikasi merupakan mekanisme dimana bahasa dan tanda-tanda diciptakan, dipertahankan dan diubah.Dengan kata lain, simbol tidak hanya mewakili sesuatu. Mereka tidak hanya menyampaikan makna, tetapi juga membentuk dunia kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar